Remaja
Korban Perilaku Konsumtif
Remaja sering dijadikan target berbagai
produk industri karena karakteristik mereka yang lebih mudah dipengaruhi.Remaja
merupakan usia peralihan dari usia anak-anak menuju usia dewasa.Masa remaja
merupakan periode transisi kehidupan manusia dari anak-anak menuju dewasa, yang
didalamnya terdapat proses pencarian jati diri, hal ini menyebabkan seorang
remaja mudah untuk ikut atau terimbas hal-hal yang tengah terjadi di
sekitarnya. Begitu juga dengan pengaruh trend dan mode yang terjadi di sekitar
remaja, ini akan menjadikan remaja selalu ingin mengikuti perkembangan arus mode
tersebut.Pada usia remaja,pilihan-pilihan konsumsi sangat dipengaruhi aktivitas
yang ditekuninya, teman-temannya dan penampilan generasi itu.Karakter ini
menjadikan remaja merupakan pasar yang paling potensial untukmenjual
dan memasarkan berbagai macam produk.Salah satu produk yang digemari
masyarakat, khususnya generasi muda saat ini adalah produk pakaian jadi dengan
desain unik dan kuantitas produksi yang terbatas, lebih dikenal dengan istilah
produk fashion distribution outlet (distro).Distro singkatan dari distribution
store atau distribution outlet adalah jenis toko di Indonesia yang menjual
pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi
sendiri. Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Bentuk awal
distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt.
Kini, industry distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan
produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada
sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung.
Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan
merk independen dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan
untuk tidak diproduksi secara masal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu
produk Distro merupakan tempat atau toko yang menawarkan berbagai produk fashion
buatan lokal.yang disediakan sesuai dengan karakter remaja. Menciri khas produk
distro adalah diproduksi dalam jumlah terbatas. Hal itu dimaksudkan agar
produksi kelihatan esklusif. Perilaku konsumtif yaitu perilaku
berkonsumsi secara berlebihan tanpa didasari pada kebutuhan, lebih mengedepankan
pada orientasi keinginan dan hasrat sesaat. Perkembangan distro yang semakin
marak di berbagai wilayah, memicu remaja untuk terus melakukan pembelian
terhadap produk-produk distro yang modelnya didesain khas remaja.
Ini hanya
salah satu contoh yang kita lihat dinegeri ini. masih banyak lagi contoh lainya
yang biasa kita lihat di masyarakat. Karena pola hidup seperti ini juga, tak
jarang masyarakat kita mau mencuri, menodong bahkan sampai membunuh. Akibat
pola hidup seperti ini juga banyak tikus tikus berdasi berkeliaran. Banyak
dimedia cetak ataupun elektronik yang memberitakan kasus-kasus korupsi dari
mulai rekening gendut, pencucian uang dan lain sebagainya. Walaupun pola hidup
konsumtif tidak semuanya berdampak negative ada pula dampak positifnya namun
terlalu banyak dampak negative yang sudah membudaya di masyarakat kita yang
nantinya membahayakan masyarakat kita sendiri.Perilaku konsumtif ini ternyata
bukan hanya milik golongan menengah keatas (orang kaya) melainkan ditiru oleh
golongan menengah kebawah. Mungkin ini penyebab dari globalisasi, perkembangan
informasi dan teknologi, dimana media seperti TV radio ataupun media cetak
lainya, iklan atau yang lainya telah berperan aktif dengan membujuk, atau
merayu guna men-stimuli budaya konsumsi di masyarakat. Seiring dengan kemajuan
teknologi , perilaku hidup konsumtif mencakup semua kelas sosial. Semua
kalangan kelas sosial di masyarakat baik masyarakat kalangan bawah , menengah ,
atas. Pembangunan pasar modern (distro) adalah terutama masalah yang membuat
masyarakat berperilaku konsumtif. Untuk fashion dan gengsi mendorong manusia
untuk berperilaku konsumtif . sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk datang
ke pasar modern.
Dalam teori pertumbuhan ekonomi dikembangkan oleh Walt Rostow yang telah dijelaskan
diatas sebelumnya. Masyarakat menjadi konsumtif karena terjadinya pertumbuhan
ekonomi dari tahun ke tahun sehingga mau tidak mau masyarakat harus berada pada
kondisi ini. Semakin canggih sebuah teknologi maka hidup konsumtif semakin
tinggi.
Teori tindakan rasional dikembangkan oleh Buchanan (1972)
menjelaskan bahwa Teori Pilihan Rasional adalah teori ekonomi neoklasik yang
diterapkan pada sektor publik yang mencoba menjembatai antara ekonomi mikro dan
politik dengan melihat pada tindakan warga, politisi, dan pelayan publik
sebagai analogi terhadap kepentingan pribadi dan konsumen. Buchanan dan Tullock
(1962) menyebutkan dua asumsi kunci teori pilihan rasional:
·
Individu
yang rata-rata lebih tertarik untuk memaksimalkan kegunaan.
Hal ini berarti individu akan mengarah pada pilihan-pilihan
yang dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya.
·
Individu membuat keputusan, bukan kolektif.
Hal tersebut dikenal sebagai
metodologis individualisme dan menganggap bahwa keputusan kolektif adalah agregasi
dari pilihan individu.
Banyak tokoh yang menjelaskan
tentang teori tindakan rasional, yang dimana teori ini berkaitan dengan perilaku
masyarakat konsumtif yang mengakibatkan
konsumtivitas tersebut merugikan negara seperti mengkonsumsi barang-barang impor.
Secara rasional masyarakat tidak bisa disalahkan karena mengkonsumsi barang
impor, karena masyarakat juga memiliki berbagai pertimbangan akan hal tersebut
seperti melihat pada kualitas barang yang akan digunakan untuk menutupi rasa
gengsi. Seperti halnya pakaian Distro dan pakaian pasar tradisional lebih
berkualitas pakaian distro.
Teori perjuangan kelas dijelaskan oleh Karl Marx. Karl Marx melihat bahwa ketegangan antara
tenaga-tenaga produksi dan hubungan-hubungan produktif terungkap dalam ketegangan
antar kelas dalam masyarakat. Satu kenyataan sosial yang tak terbantahkan
yaitu bahwa di dalam masyarakat terdapat dua kelompok yang saling berhadapan
secara tak terdamaikan yaitu antara kelas atas dan kelas yang tertindas.
Pertentangan kelas atas dan kelas yang tertindas tak dapat didamaikan karena
bersifat obyektif. Pertentangan ini ada karena secara nyata dan tak
terhindarkan masing-masing kelas ambil bagian dalam proses produksi. Di dalam
proses produksi masing-masing kelas menempati kedudukannya masing-masing. Kelas
atas berkepentingan secara langsung untuk menghisap dan mengeksploitasi kelas
yang tertindas karena ia telah membelinya. Kelas atas menindas dan menghisap
kelas bawah karena kedudukan dan eksistensi mereka tergantung dari cara kerja
yang demikian. Sementara itu kelas yang tertindas berkepentingan untuk
membebaskan diri dari penindasan dan bahkan berkepentingan menghancurkan kelas
atas.
Pembahasan tentang budaya konsumtif yang dilakukan masyarakat bisa dijelaskan
dari teori perjuangan kelas yang di jelaskan oleh Karl Marx, orang konsumtif
karena ingin dianggap sebagai orang yang mampu dan mempunyai kapital yang
tinggi. Konsumtif untuk menyembunyikan rasa gengsi sampai harus belanja ke luar
negeri. Masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan kapital yang tinggi demi
kelas atau penghargaan yang akan diterima di masyarakat.
Berdasarkan
pemaparan panjang di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulannya, yakni ; pola
hidup konsumtif memiliki dampak negatif bagi individu dan keluarga, hal ini
terjadi karena pola hidup konsumtif merupakan produk kebudayaan hedonisme dari
sebuah masyarakat yang “sakit” atau setidaknya tengah mengalami benturan
kebudayaan (shock culture). Budaya konsumtifisme merupakan paradoks
atas budaya produktif yang hanya akan menggiring bangsa ini menjadi bangsa yang
kalah dalam bersaing dengan bangsa lain, serta berpotensi kehilangan sumber
daya ekonomi yang dibutuhkan untuk kehidupan generasi mendatang.Biasakan untuk
hidup sederhana dan tidak terlalu mengikuti trend (khususnya kaum wanita) yang
ada. Control pengularan dalam 1 bulan ke depan dengan membuat daftar barang
kebutuhan apa saja yang akan dibeli dengan membuat list, dengan cara ini
dimaksudkan agar kita dapat memonitor barang yang memang benar-benar dibutuhkan
dan barang yang tidak perlu atau belum dibutuhkan pada saat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar