Jumat, 20 November 2015

perilaku konsumtif : remaja korban Penindasan produk

Remaja Korban Perilaku Konsumtif

Remaja sering dijadikan target berbagai produk industri karena karakteristik mereka yang lebih mudah dipengaruhi.Remaja merupakan usia peralihan dari usia anak-anak menuju usia dewasa.Masa remaja merupakan periode transisi kehidupan manusia dari anak-anak menuju dewasa, yang didalamnya terdapat proses pencarian jati diri, hal ini menyebabkan seorang remaja mudah untuk ikut atau terimbas hal-hal yang tengah terjadi di sekitarnya. Begitu juga dengan pengaruh trend dan mode yang terjadi di sekitar remaja, ini akan menjadikan remaja selalu ingin mengikuti perkembangan arus mode tersebut.Pada usia remaja,pilihan-pilihan konsumsi sangat dipengaruhi aktivitas yang ditekuninya, teman-temannya dan penampilan generasi itu.Karakter ini menjadikan remaja merupakan pasar yang paling potensial untukmenjual dan memasarkan berbagai macam produk.Salah satu produk yang digemari masyarakat, khususnya generasi muda saat ini adalah produk pakaian jadi dengan desain unik dan kuantitas produksi yang terbatas, lebih dikenal dengan istilah produk fashion distribution outlet (distro).Distro singkatan dari distribution store atau distribution outlet adalah jenis toko di Indonesia yang menjual pakaian dan aksesoris yang dititipkan oleh pembuat pakaian, atau diproduksi sendiri. Konsep distro berawal pada pertengahan 1990-an di Bandung. Bentuk awal distro adalah usaha rumahan dan dibuat etalase dan rak untuk menjual t-shirt. Kini, industry distro sudah berkembang, bahkan dianggap menghasilkan produk-produk yang memiliki kualitas ekspor. Pada tahun 2007 diperkirakan ada sekitar 700 unit usaha distro di Indonesia, dan 300 diantaranya ada di Bandung. Distro umumnya merupakan industri kecil dan menengah (IKM) yang sandang dengan merk independen dikembangkan kalangan muda. Produk yang dihasilkan oleh distro diusahakan untuk tidak diproduksi secara masal, agar mempertahankan sifat eksklusif suatu produk Distro merupakan tempat atau toko yang menawarkan berbagai produk fashion buatan lokal.yang disediakan sesuai dengan karakter remaja. Menciri khas produk distro adalah diproduksi dalam jumlah terbatas. Hal itu dimaksudkan agar produksi kelihatan esklusif. Perilaku konsumtif yaitu perilaku berkonsumsi secara berlebihan tanpa didasari pada kebutuhan, lebih mengedepankan pada orientasi keinginan dan hasrat sesaat. Perkembangan distro yang semakin marak di berbagai wilayah, memicu remaja untuk terus melakukan pembelian terhadap produk-produk distro yang modelnya didesain khas remaja.
Ini hanya salah satu contoh yang kita lihat dinegeri ini. masih banyak lagi contoh lainya yang biasa kita lihat di masyarakat. Karena pola hidup seperti ini juga, tak jarang masyarakat kita mau mencuri, menodong bahkan sampai membunuh. Akibat pola hidup seperti ini juga banyak tikus tikus berdasi berkeliaran. Banyak dimedia cetak ataupun elektronik yang memberitakan kasus-kasus korupsi dari mulai rekening gendut, pencucian uang dan lain sebagainya. Walaupun pola hidup konsumtif tidak semuanya berdampak negative ada pula dampak positifnya namun terlalu banyak dampak negative yang sudah membudaya di masyarakat kita yang nantinya membahayakan masyarakat kita sendiri.Perilaku konsumtif ini ternyata bukan hanya milik golongan menengah keatas (orang kaya) melainkan ditiru oleh golongan menengah kebawah. Mungkin ini penyebab dari globalisasi, perkembangan informasi dan teknologi, dimana media seperti TV radio ataupun media cetak lainya, iklan atau yang lainya telah berperan aktif dengan membujuk, atau merayu guna men-stimuli budaya konsumsi di masyarakat. Seiring dengan kemajuan teknologi , perilaku hidup konsumtif mencakup semua kelas sosial. Semua kalangan kelas sosial di masyarakat baik masyarakat kalangan bawah , menengah , atas. Pembangunan pasar modern (distro) adalah terutama masalah yang membuat masyarakat berperilaku konsumtif. Untuk fashion dan gengsi mendorong manusia untuk berperilaku konsumtif . sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk datang ke pasar modern.
Dalam teori pertumbuhan ekonomi dikembangkan oleh Walt Rostow yang telah dijelaskan diatas sebelumnya. Masyarakat menjadi konsumtif karena terjadinya pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun sehingga mau tidak mau masyarakat harus berada pada kondisi ini. Semakin canggih sebuah teknologi maka hidup konsumtif semakin tinggi.
Teori tindakan rasional dikembangkan oleh Buchanan (1972) menjelaskan bahwa Teori Pilihan Rasional adalah teori ekonomi neoklasik yang diterapkan pada sektor publik yang mencoba menjembatai antara ekonomi mikro dan politik dengan melihat pada tindakan warga, politisi, dan pelayan publik sebagai analogi terhadap kepentingan pribadi dan konsumen. Buchanan dan Tullock (1962) menyebutkan dua asumsi kunci teori pilihan rasional:
·         Individu yang rata-rata lebih tertarik untuk memaksimalkan kegunaan.
Hal ini berarti individu akan mengarah pada pilihan-pilihan yang dapat memaksimalkan keuntungan dan meminimalkan biaya.
·          Individu membuat keputusan, bukan kolektif.
Hal tersebut dikenal sebagai metodologis individualisme dan menganggap bahwa keputusan kolektif adalah agregasi dari pilihan individu.
Banyak tokoh yang menjelaskan tentang teori tindakan rasional, yang dimana teori ini berkaitan dengan perilaku masyarakat konsumtif  yang mengakibatkan konsumtivitas tersebut merugikan negara seperti mengkonsumsi barang-barang impor. Secara rasional masyarakat tidak bisa disalahkan karena mengkonsumsi barang impor, karena masyarakat juga memiliki berbagai pertimbangan akan hal tersebut seperti melihat pada kualitas barang yang akan digunakan untuk menutupi rasa gengsi. Seperti halnya pakaian Distro dan pakaian pasar tradisional lebih berkualitas pakaian distro.
Teori perjuangan kelas dijelaskan oleh Karl Marx.  Karl Marx melihat bahwa ketegangan antara tenaga-tenaga produksi dan hubungan-hubungan produktif terungkap dalam ketegangan antar kelas dalam masyarakat. Satu kenyataan  sosial yang tak terbantahkan yaitu bahwa di dalam masyarakat terdapat dua kelompok yang saling berhadapan secara tak terdamaikan yaitu antara kelas atas dan kelas yang tertindas. Pertentangan kelas atas dan kelas yang tertindas tak dapat didamaikan karena bersifat obyektif. Pertentangan ini ada karena secara nyata dan tak terhindarkan masing-masing kelas ambil bagian dalam proses produksi. Di dalam proses produksi masing-masing kelas menempati kedudukannya masing-masing. Kelas atas berkepentingan secara langsung untuk menghisap dan mengeksploitasi kelas yang tertindas karena ia telah membelinya. Kelas atas menindas dan menghisap kelas bawah karena kedudukan dan eksistensi mereka tergantung dari cara kerja yang demikian. Sementara itu kelas yang tertindas berkepentingan untuk membebaskan diri dari penindasan dan bahkan berkepentingan menghancurkan kelas atas.
Pembahasan tentang budaya konsumtif  yang dilakukan masyarakat bisa dijelaskan dari teori perjuangan kelas yang di jelaskan oleh Karl Marx, orang konsumtif karena ingin dianggap sebagai orang yang mampu dan mempunyai kapital yang tinggi. Konsumtif untuk menyembunyikan rasa gengsi sampai harus belanja ke luar negeri. Masyarakat berlomba-lomba untuk mendapatkan kapital yang tinggi demi kelas atau penghargaan yang akan diterima di masyarakat.
Berdasarkan pemaparan panjang di atas, maka dapatlah ditarik kesimpulannya, yakni ; pola hidup konsumtif memiliki dampak negatif bagi individu dan keluarga, hal ini terjadi karena pola hidup konsumtif merupakan produk kebudayaan hedonisme dari sebuah masyarakat yang “sakit” atau setidaknya tengah mengalami benturan kebudayaan (shock culture). Budaya konsumtifisme merupakan paradoks atas budaya produktif yang hanya akan menggiring bangsa ini menjadi bangsa yang kalah dalam bersaing dengan bangsa lain, serta berpotensi kehilangan sumber daya ekonomi yang dibutuhkan untuk kehidupan generasi mendatang.Biasakan untuk hidup sederhana dan tidak terlalu mengikuti trend (khususnya kaum wanita) yang ada. Control pengularan dalam 1 bulan ke depan dengan membuat daftar barang kebutuhan apa saja yang akan dibeli dengan membuat list, dengan cara ini dimaksudkan agar kita dapat memonitor barang yang memang benar-benar dibutuhkan dan barang yang tidak perlu atau belum dibutuhkan pada saat itu.

1 komentar:

  1. Citizen Titanium Sports Review | PokerStars Casino Review
    Our Betting titanium teeth k9 Preview & Analysis is just the beginning of a detailed review titanium mens rings of the all-in-one titanium meaning sportsbook by Canadian titanium hammer professional titanium car bettors.

    BalasHapus