PENCERAHAN POLITIK DALAM ASPEK
PENDIDIKAN
Pendidikan politik dalam masyarakat
manapun mempunyai institusi dan perangkat yang menopangnya. Sosialisasi politik
itu sangat penting dalam kehidupan, aspek dalam sosialisasi politik tergantung
peran(role). Untuk yang paling mendasar adalah keluarga, sekolah, partai-partai
politik dan berbagai macam media penerangan. Pendidikan politik juga memiliki
dasar-dasar ideologis, sosial dan politik . bertolak dari situlah
tujuan-tujuannya dirumuskan. Jika yang dimaksud dengan “Pendidikan” adalah
proses menumbuhkan sisi-sisi kepribadian manusia secara seimbang dan integral,
maka “Pendidikan Politik” dapat dikategorikan sebagai dimensi pendidikan, dalam
konteks bahwa manusia adalah makhluk politik . sebagaimana halnya bahwa
pendidikan mempunyai fungsi pemikiran moral, dan ekonomi, maka pendidikan
politik juga mempunyai fungsi politik yang akan direalisasikan oleh
lembaga-lembaga pendidikan. Pendidikan politik itulah yang akan menyiapkan anak
bangsa untuk mengeluti persoalan sosial dalam medan kehidupan berbangsa dan
bernegara. Pendidikan politik juga dapat berperan menyiapkan mereka untuk
mengemban tanggung jawab dan memberi kesempatan yang mungkin mereka bisa
menunaikan hak dan kewajibannya. Pendidikan politik inilah yang mentransfer
nilai-nilai dan ideology politik dari generasi ke generasi, dimulai dari usia
dini dan terus berlanjut sepanjang hayat. Pendidikan politik merupakan
kebutuhan darurat bagi masyarakat, karena berbagai faktor yang saling
mempengaruhi, dengan demikian pendidikan politiklah yang dapat membentuk
perasaan sebagai warga Negara yang benar, membangun individu dengan sifat-sifat
yang seharusnya, lalu mengkristalkannya sehingga menjadi nasionalisme yang
sebenarnya. Tuntunan ini demikian mendesak dan sangat dibutuhkan oleh
masyarakat kita, mengingat bahwa penumbuhan perasaan seperti itu
menjadikan seorang warga Negara serius mengetahui hak dan kewajibannya, serta
berusaha memahami berbagai problematika masyarakat.
Untuk membangun keteladanan sebagai
wujud dari gerakan budaya politik Indonesia, maka diperlukan sikap dari para
elite politik, pejabat negara dan tokoh-tokoh yang duduk pada lembaga tinggi
maupun lembaga publik di tingkat daerah.Proses membangun kualitas keteladanan
parapelaku politik tersebut tidak bisa berlangsung secara instan, karena harus terpolakan
dan tersistematisasikan secara baik. Hal tersebut jelas memerlukan upaya serius
dari berbagai komponen bangsa dan para pengambil keputusan.
Upaya membangun gerakan budaya
politik Indonesia bisa dilakukan melalui program pendidikan , baik jalur
pendidikan formal maupun non formal. Sebagai alasannya bahwa pendidikan tidak
dapat terpisah dari struktur kebudayaan, di mana proses pendidikan itu terjadi.
Artinya penanaman nilai-nilai positif bagi masyarakat bisa dimulai dari
pendidikan ini.Proses pendidikan bukan semata-mata transmisi kebudayaan dan
ilmu pengetahuan, tetapi merupakan proses dekonstruksi dan rekonstruksi kebudayaan.
Tentu saja nilai-nilai, norma, etika dan cara bersikap dalam berpolitik
merupakan bagian yang diberikan dalam program pendidikan. Dalam hal pendidikan
politik, maka peranan partai politik sangatlah penting. Sebagai lembaga yang
merepresentasikan kelompok masyarakat politik dalam ideology maupun nilai-nilai
yang dianut, harus mampun menjadikan dirinya sebagai change agent bagi
perubahan orientasi dan sikap politik masyarakat kadernya menjadi semakin baik.
Hal tersebut akan bisa dicapai manakala partai politik memiliki komitmen
terhadap kepentinganbangsa dan negara.
Kelompok masyarakat dalam organisasi
social kemasyarakatan (Ormas) dan LSM yang berorientasi pada peningkatan
kapasitas warga masyarakat juga memiliki peran penting dalam membangun gerakan
budaya politik Indonesia. Kelompok ini memiliki predikat sebagai masyarakat
yang melek politik.Di dalamnya terdiri dari individu-individu yang mengerti dan
memahami sistem politik dan bagian-bagian yang ada di dalamnya. Idealnya Ormas
dan LSM ini mengambil andil dalam proses gerakan membangun budaya politik.
Peran serta yang dapat dilakukan adalah melalui pendampingan, advokasi dan
peningkatan kapabilitas masyarakat melalui pelatihan dan kegiatan lainnya.